Selasa, 30 Desember 2014

Hanya Berbagi: Biologi dalam Perspektif Islam



Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar. Ciri khas dan sains natural, ialah disusun atas dasar intizhar terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat di teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan yang bersangkutan.

Bila ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata „ilmu disebut dalam berbagai bentuk dan arti. Antara lain sebagai proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan kealaman berkembang secara induktif dan intizhar, maka dengan semakin dewasanya sains natural itu sendini dan matematika, ia dapat berkembang secara deduktif. Dengan matematika dapat dirumuskan model-model alam atau gejala alamiyah yang sifat dan kelakuannya dapat dijabarkan secara matematis. Namun dari sekian banyak model yang dapat direkayasa, hanya mereka yang konsekuensinya sesuai dengan gejala alamiyah yang teramatilah yang dapat diterima oleh masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Intizhar akan melahirkan teori-teori baru, kemudian menghasilkan teknologi sebagai penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/ rnempengaruhi alam rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan, dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang sesuai.
Ayat-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin yang diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat Alquran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti: (a) Teori tentang expanding universe (kosmos mengembang), QS: 51: 47), (b) Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan cahaya matahari. (QS: 10 5), Bumi bergerak mengelilingi matahari ...(QS: 27: 88), (c) Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi (QS: 36: so). Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dan istilah klorofil (hijau daun), karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua bagian pohon, dan (d) Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS:86: 6 dan 7; 96: 2).

6 komentar:

  1. Aduuhhh emang dasarnya mbak pinu anaknya gini yaaa, jadi isinya ya islamic bangeeeet :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe :) cuma sekedar berbagi, Kharis.

      Hapus
  2. Biologi memang sdh ada di dalam Al-Quran jauh sebelum manusia blm ada yg mempelajari. Subhanallah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Semoga kita bisa jadi biologirl-biologirl yang mampu mengembangkan biologi menjadi eksis dengan tetap berpatokan pada Al Quran dan hadist. :)

      Hapus
  3. Wah sangat menambah ilmu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, jika memang seperti itu, Mbak. Terima kasih sudah mampir ^^

      Hapus