Minggu, 01 Januari 2012

Sejarah Goliath Band


Goliath. Ya, band yang satu ini memiliki kisah perjalanan yang rumit sebelum terjun ke label dan berganti nama seperti sekarang. Nama “Goliath”. Dulu, mereka terkenal dengan sebutan Ellena Band. Sebutan yang agak girly dan seperti imut pakai BGT. Memang, raut wajah para personelnya diterka imut, akan tetapi mereka benar-benar asli lelaki sejati. Berbeda dengan perbincangan khalayak umum.

Lama-kelamaan, mereka mulai menyadari bahwa pemberian nama “Ellena” dirasa salah atau tidak “Hoki”, maka pihak label mengusulkan pergantian nama ‘Ellena” menjadi “Goliath”. Pada awal terbentuknya nama tersebut, mereka tidak langsung menyetujui namun lambat laun mereka mulai terketuk dan berusaha untuk mengoneksikan arti nama “Goliath” itu sendiri. Mereka pun kemudian menyetujui dan menerjunkan diri di industri musik Indonesia dengan nama “Goliath”. Asal muasal “Goliath” itu diartikan seorang figur yang kuat, perkasa dan tangguh.

Perkenalan dari nama bandnya sudah, sekarang saatnya mulai masuk ke jenjang yang lebih serius yaitu perkenalan dengan para personel band yang berasal dari Plara atau Pelabuhan Ratu ini.

Goliath terdiri dari enam personel, di antaranya:
Ary sebagai vocalist
Rizal sebagai lead-guitarist
Dhara sebagai guitarist
Gie sebagai drummer
Izwa sebagai bassist
Ardyan sebagai keyboardist

Setelah tahu nama personelnya, saatnya kita nge-gosip mengenai album mereka yang berjudul “Masih Disini Masih Denganmu” atau MD2. Delapan lagu di album ini mengusung tema full cinta. Sepertinya lagu-lagu tersebut seperti pada umumnya. Akan tetapi Goliath mengungkapkan bahwa materi lagu yang mereka syairkan memiliki ciri khas tersendiri dibanding band-band lain yang Indonesia miliki. Hal tersebut dimaksud bahwa ketika membuat lagu Goliath tidak suka dengan lirik cinta yang alay, lebay dan rayuan maut dengan muslihat yang sok kece dan sok imut. Oleh karena itu, Goliath merasa mempunyai bom khusus untuk meledakkan lagu-lagu yang bergenre popnya kepada semua kalangan, termasuk anak kecil hingga lansia dapat menyanyikan lagu mereka.

Walaupun Goliath mengakui bahwa lagu mereka sedikit “mendayu-ndayu” atau “lenje”, akan tetapi Goliath memiliki inspirasi bermusik dari band luar negeri. Tak terduga, ternyata Goliath mengiblatkan inspirasi dinamika vokal dan musikalitasnya kepada Band ber-genre alternative rock layak Muse.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar