Selasa, 06 Januari 2015

Lulusan Biologi dan Menulis Sastra

Ada hal yang menarik saat bersama teman-teman membuat buku kumpulan cerpen. Di mana sebagian besar penulisnya adalah lulusan Biologi (alumni Biologi, dosen Biologi). Ini tentu bukan kebetulan semata. Hal itu karena menulis cerpen membutuhkan kemampuan tertentu, tidak sambil lalu saja

Para saintis (lulusan Biologi) tersebut tidak hanya piawai dalam metode ilmiah, namun juga mahir menulis cerpen (karya sastra). Apa yang melatar belakangi mereka suka menulis cerita fiksi (cerpen, novel, juga puisi)

Mempelajari Biologi lebih banyak berkutat dengan teori-teori mengenai seluk beluk makhluk hidup. Misalnya sel, yang merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup. Membaca tentang teori sel menggunakan beragam referensi buku dan lainnya. Pemahaman tentang sel yang telah dipelajari itu, kemudian akan dituliskan kembali menjadi catatan-catatan atau disampaikan pada orang lain melalui ucapan verbal jika ia seorang dosen atau guru, atau mahasiswa saat melakukan presentasi.

Biologi juga dipelajari melalui serangkaian kegiatan percobaan, praktikum lapangan, survei lapangan. Pengamatan pada lingkungan sekitar dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data kemudian diolah menjadi hasil pengamatan. Pembahasan dan kesimpulan dalam bentuk tulisan melengkapi sebuah laporan hasil praktikum.

Sebagaimana mahasiswa jurusan lainnya, mahasiswa Biologi juga tidak lepas dari kegiatan berkunjung ke perpustakaan, dan juga toko buku. Kegiatan membaca seakan menjadi menu yang mau tidak mau harus dijalani seorang mahasiswa untuk memperdalam ilmunya.

Kegiatan diskusi, berorganisasi, dan aktivitas lainnya juga tak luput dari keseharian mahasiswa Biologi sebagaimana mahasiswa jurusan lainnya. Kemampuan berpikir induktif dan deduktif membuat mahasiswa Biologi untuk aktif beraktifitas di berbagai bidang.

Dalam akhir masa studinya, mahasiswa Biologi (S1) akan melakukan suatu penelitian. Hasil penelitian itu akan dilaporkan baik tertulis (skripsi) maupun presentasi (seminar, pendadaran).

Semua kegiatan di atas baik langsung atau tidak langsung akan mendukung kemampuan menulis seseorang baik fiksi maupun nonfiksi.

Nah, Biologi sebagai ilmu hayat yang lebih banyak mendeskripsikan hal ihwal makhluk hidup beserta lingkungannya ini yang mungkin membawa pada kondisi mahasiswa Biologi maupun alumninya untuk suka menulis fiksi (sastra), jika dikembangkan.

Salam Kompasiana!

Sumber Artikel: http://unik.kompasiana.com/2012/09/01/lulusan-biologi-dan-menulis-sastra-489711.html

2 komentar:

  1. selalu ada yang baru di dunia biologi... punya cakupan yang sangat luas... salam biologi mbak... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Benar sekali. Salam biologi, Kakak ^^

      Hapus