Hai, Someg, ketemu lagi bersama Megasus di edisi terbaru kali ini,
edisi XXXIII, yeyeye. Tak
terasa Megasus udah semakin dewasa, segala hiruk-pikuk perjalanan pendidikan di
Indonesia tak pernah terlewatkan sedikitpun oleh sorotan majalah kita ini. Tak
terkecuali prosesi UN 2013 yang berlangsung penuh “carut-marut” (kata-kata yang
sering terpajang di setiap surat kabar dan teks berjalan di berita televisi
mengenai UN kemarin). Sebuah kebijakan baru tentang perubahan sistem kelulusan
generasi muda bangsa dalam menempuh bimbingan pelatihan masa depan di kancah
pendidikan Indonesia menuai kontroversi. Sangat disayangkan, dua puluh paket
soal dengan barcode dan sistem satu stel paket lembar soal+LJUN (Lembar Jawaban
Ujian Nasional) tidak sesuai dengan harapan semula.
Segala macam
kekisruhan direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan UN di 11 provinsi tertunda
karena keterlambatan naskah soal, sementara keluhan bermunculan di
sekolah-sekolah yang telah melaksanakan UN sejak Senin, 15/4/2013. Mulai dari
rendahnya kualitas lembar jawaban UN, kurangnya naskah soal dan lembar jawaban
UN, tertukarnya paket-paket soal, hingga indikasi kecurangan yang mulai
dilaporkan ke posko pengaduan UN ataupun yang diungkapkan melalui media sosial.
Disini, crew Meg mendisplay secercah tanggapan
masyarakat mengenai UN:
Christiangga_SP : UNnya bagus!
Pelaksanaannya saja yang jelek
Robybloos : @SNMPTN_UN trlalu byk yg
ingin dicapai d UN taun ne, 20 pketlah, barcode lah.. Jd tdk ada yg trlaksana
dgn baik.. #UN2013
Gunawan13dmnd : @SNMPTN_UN UN tahun ini
terburuk dari yg sebelum2nya, mohon pertimbangkan segala sesuatunya sebelum
terjadi hal yg tdk diinginkan #UN2013
Hanie : Ini menunjukkan pemerintah hanya rencananya aja yang woww
tapi pelaksanaanya carut marut.. huh.. masa soal UN yang diadakan cuma sekali
setahun bisa gak siap dicetak sampai hari H.. pemerintah sepertinya kurang
peduli -_-
Begitu banyak
hal yang menjadikan UN kemarin sebagai sebuah kisah memalukan bangsa ini.
Bayangkan saja, pertama kali dalam sejarah Indonesia Merdeka hajatan akbar
dunia pendidikan seperti Ujian Nasional tertunda. Semua ini salah siapa? Salah
semua. Buat pemerintah, khususnya Kemendikbud bila ingin mengajukan sebuah
kebijakan hendaknya dipikirkan secara matang dan ditindaklanjuti jauh sebelum
hari H dilaksanakan. Hal itu untuk meminimalisir adanya hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kemarin. Sedangkan kita sebagai generasi bangsa sebelum hari
itu tiba, kita wajib mempersiapkan secara matang juga. Tak perlu menunggu
seminggu sebelum UN. Manfaatkan sebaik-baiknya selagi masih ada waktu serta
jangan lupa belajar berlaku jujur dan mandiri. Kelak makna sebuah proses akan
kita petik.
Jadi, tunggu apa lagi Someg, otak-atik rumus
sana. Tapi Megasusnya dibaca dulu sampai akhir ya
Finu Diasfa XI IPA 3