Sabtu, 04 Mei 2013

Opini: “Tukaran Pelajar” (Lagu Lama yang Selalu Eksis)



Hai, Sobat Meg,
Akhirnya Megasus menyambar kilatnya lagi dalam hari-hari kita di Smansa Mozar. Hari-hari yang bercuaca suka cita, galau, gelisah, damai ataupun penuh semangat. Hidup yang beratmosfer kasih sayang dan kerukunan ini wajib kita pupuk dalam keseharian kita bersama teman yang lain. Mengapa? Karena kita makhluk sosial, karena kita butuh tempat curhat, atau karena kita berseragam? Bukan! Bukan hanya itu. Kita semua bersaudara. Kita berawal dari satu rasa. Tak patut jika kita berselisih antarsesama. Rasa menghormati dan menghargai harus menempel pada hati dan pikiran kita.

Namun, pada kenyataannya tidak seperti itu. Buktinya di kota-kota besar, misalnya Jakarta, lagi-lagi maraknya tawuran pelajar semakin tidak bisa dikendalikan. Malah sampai bergeletakkan nyawa-nyawa berseragam putih abu-abu dalam keadaan yang mengenaskan. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan saat sebelum fenomena itu? Apa mereka iri dengan teman-teman mereka karena diikutkan “Pertukaran Pelajar” ke luar negeri sedangkan mereka tidak? Makanya, mereka melampiaskan dengan mengikuti “Tukaran Pelajar” yang mungkin tidak jauh-jauh, cukup di sekolah tetangga saja. Hehehehe, mulai berimajinasi deh :).
Menurut kalian, siapa yang bersalah atas problema kehidupan pelajar yang sesungguhnya itu bukan topeng yang seharusnya mereka pakai? Kalau menurut Satuan Tugas Perlindungan Anak, “Tawuran merupakan ekspresi kekerasan pelajar. Ekspresi ini dapat disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya pengasuhan dan ketahanan keluarga, seperti pendidikan yang tidak ramah anak seperti tak berorientasi pada pengetahuan.” Hmmm, semuanya jadi kena semprotnya, iya kan? Mulai dari diri kita, orang tua kita, sekolah kita, bahkan masyarakat sekitar kita. Nama baik mereka bisa terancam kepunahannya. Kasihan... Kasihan...
Sebenarnya kalau boleh kalian jujur, apa yang jadi target kalian di Smansa Mozar? Punya pacar yang cantik atau ganteng kah? Hehehe. Ingin ngeksis biar dapat banyak teman dan fans kah? ingin sekolah biar dapat uang saku tiap hari kecuali Hari Minggu? Atau ingin mendapat gelar “Jagoan”? Semua alasan itu sudah basi kita dengar dari mulut setiap pelajar. Smansa Mozar adalah bank untuk kita dapat menabung dan meminjam ilmu dan kursus yang dapat mengembangkan bakat yang kita miliki. Jadi, jangan sia-siakan waktu kalian di Smansa Mozar. Hapuskan lagu lama pelajar yang seharusnya sudah termakan oleh zaman. Harumkan nama baik Smansa Mozar dengan menunjukkan kepada dunia bahwa Smansa Mozar benar-benar menciptakan sosok yang memiliki intelektual, sikap dan tingkah laku yang baik dan nantinya bisa menggenggam dunia di tangannya. Dia adalah (jeng...jeng...jeng...) KITA ! Amiin.
Itu saja ulasan kecil buat Sobat Meg tentang TIDAK PENTINGNYA tukaran pelajar. Semoga bisa jadi motivasi untuk tidak mendekati bahkan melirik tukaran pelajar itu sendiri. Oke !

Finu Diasfa
XIA3