Minggu, 18 November 2012

Macam-Macam Karangan Ekspositif


Ekspositif Proses

Metode Ilmiah, Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Sains…? Kegiatannya membosankan dan menyusahkan, bukan? Namun, kita harus mengetahui dulu bagaimana serunya Sains. Kalau sudah memahaminya, kita pasti suka melakukan kegiatan Sains. Percaya atau tidak, kegiatan Sains dapat menjawab banyak hal unik yang belum kita ketahui. Misalnya, mengapa kepala ayah kita lebih cepat botak daripada kepala ayah teman kita? Bagaimana orang bisa mempunyai anak kembar lima? Bagaimana DNA bisa membantu polisi menemukan korban-korbannya “Ryan mutilasi”. Menjadi kedengarannya menarik, mnyeramkan, atau keduanya sekaligus. Tidak hanya itu, kita juga bisa mengetahui hal yang sederhana, misalnya ada tetangga mengatakan bahwa MSG alias micin dapat menumbuhkan lebih banyak bunga di rumah. Apa itu semua benar? Untuk membuktikan itu, kita bisa mencobanya sendiri. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah. Metode ini memiliki lima tahapan yaitu Masalah-Observasi-Hipotesis-Eksperimen-Kesimpulan, sehingga untuk mempermudah menghafalnya, maka disingkat menjadi MOHEK.
Langkah-langkah MOHEK tersebut dapat dijabarkan seperti:
1.       Menentukan masalah untuk diuji dalam metode ilmiah.
2.       Melakukan observasi (pengamatan) untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
3.       Menyusun hipotesis (dugaan sementara).
4.       Menguji hipotesis dengan melakukan eksperimen.
5.       Menarik kesimpulan dari apa yang kita uji coba.
Oleh karena itu, jika kita mendapati masalah, jangan segan-segan untuk melakukan metode ilmiah. Karena metode ilmiah dapat mengatasi masalah tanpa masalah.
 

Ekspositif Ilustrasi
 
Akibat Keseringan Mengupil

Kebiasaan mengupil merupakan tradisi bagi setiap orang. Peristiwa yang diilustrasikan dengan memasukkan ujung jari ke hidung tersebut  terjadi ketika kita sedang bengong atau memikirkan sesuatu. Setiap saat, hidung kita menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Bulu rambut pada hidung berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang ikut masuk bersama udara yang kita hirup. Kemudian sensasi iritasi dan gatal sehingga memicu otak kita untuk memerintahkan tangan kita mengambil kotoran yang menggumpal tersebut.
Namun, tanpa disadari kebiasaan mengupil dapat membahayakan bagi kita dengan sisi negatifnya. Banyak akibat yang ditimbulkan dari keseringan mengupil, diantaranya:
1.       Mudah terkena flu
Hal itu dikarenakan oleh memasukkan jari-jari yang terkontaminasi virus ini ke dalam hidung bisa menyebabkan seseorang terkena flu.
2.       Lubang hidung menjadi kering
Seseorang terlalu sering mengupil bisa menyebabkan hidung menjadi kering yang dapat memicu perdarahan. Hal ini karena secara alami hidung tetap membutuhkan pelumas setiap saat untuk mencegahnya dari kekeringan.
3.       Mimisan
Jika terlalu sering mengupil dengan keras bisa  menyebabkan kerusakan pada lapisan di hidung yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri dan benda-benda asing di udara, sehingga memicu terjadinya mimisan.
4.       Infeksi
Selain infeksi virus flu, terlalu sering mengupil menyebabkan kuman dan bakteri lebih mudah masuk ke hidung dan menyebar ke bagian tubuh lain.
5.       Merontokkan rambut hidung
Ketika mengupil secara konsisten akan menyebabkan rambut hidung rontok. Padahal rambut ini memiliki fungsi penting untuk menyaring debu dan polutan di udara. Tanpa rambut hidung akan membuka jalan bagi semua jenis penyakit dan infeksi masuk ke dalam tubuh.
6.       Bisa meninggal
Kondisi ini bisa terjadi jika seseorang berusaha mengeluarkan upil yang besar. Karena di dalam hidung ada tulang yang disebut tulang ethmoid, tulang ini memisahkan hidung dari otak. Jika saat mengupil seseorang menusuk tulang ini, maka cairan di otak bisa bocor yang menyebabkan meningitis.
Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dalam melakukan adegan mengupil supaya tidak mengancam keselamatan kita.


Ekspositif Perbandingan

Pertumbuhan dan Perkembangan

Kalian pasti mempunyai foto kalian waktu masih bayi, bukan? Pastinya, kalian dulu berbeda dengan kalian yang sekarang. Dari kecil yang imut-imut, sekarang jadi besar dan tinggi. Kenapa badan kalian bisa menjadi seperti itu? Ya, karena kalian mengalami dua hal yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua hal tersebut merupakan proses perubahan progresif, yakni perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau bergerak naik.
Namun, jika diamati dan dipahami, makna dari keduanya memiliki perbedaan yang agak menonjol. Makna pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali ke asal. Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Selain itu, berdasarkan sifatnya, pertumbuhan bersifat kuantitatif, yaitu perubahannya dapat diukur dan hasilnya berupa angka. Misalnya, tinggi badan kalian 160 cm, dan berat badan kalian 40 kg. Sedangkan perkembangan bersifat kualitatif atau tidak bisa diukur dan hanya bisa diperhatikan perkembangan tubuh yang tiba-tiba berubah. Misalnya, tumbuh payudara pada anak perempuan, dan tumbuh jakun serta jenggot pada anak laki-laki. Hal itu menandakan bahwa mereka telah memasuki masa dewasa.
Namun, kedua hal tersebut, tidak dapat dipisahkan karena pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu berjalan dikuti atau bersamaan dengan proses perkembangan.

 
Ekspositif Klasifikasi

Jenis-jenis Majas Sindiran

Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembaca atau pendengarnya. Majas tidak hanya digunakan dalam puisi. Majas juga diperlukan dalam karangan-karangan lainnya, seperti cerpen, novel, esai, atau pun ceramah dan pidato. Majas dibedakan menjadi empat macam yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Kali ini majas yang dibahas ialah “Majas Sindiran”. Majas sindiran adalah bahasa kias atau ungkapan yang bermaksud menyindir, mencemooh, maupun memperolok-olok. Majas sindiran tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ironi, sinisme dan sarkasme.
Ironi ialah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir. Contohnya, “Wah, bagus sekali nilai ulanganmu, banyak coretan merahnya.”
Sinisme ialah majas yang menyatakan sindiran secara langsung namun halus. Contohnya, “Tulisanmu bagus seperti cakar ayam, sampai-sampai aku tidak bisa membacanya.”
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya dilontarkan oleh orang yang sedang naik darah alias marah-marah. Contohnya: Mau muntah aku mencium bau badanmu yang menyengat itu!”

 
Ekspositif Definisi

Pengertian Lingkaran Tahun

Tahukah kalian, apa itu “Lingkaran Tahun”? Lingkaran tahun adalah lingkaran di batang pohon yg menunjukkan sudah seberapa tua usia pohon tersebut. Hal itu dapat dilihat dengan cara menebang batang pohon dikotil (tanaman berkeping biji dua) dan dipotong melintang, lalu diamati setiap lapisan yang menyusun batang pohon tersebut.
Mengapa bisa seperti itu? Hal itu disebabkan semakin dewasa, batang pohon tersebut semakin besar. Dan pada tanaman dikotil terdapat kambium yang membentuk xilem ke arah dalam dan floem ke arah luar. Kinerja xilem dan floem yang berbeda di musim penghujan dan musim kemarau. Pada musim penghujan, air dan zat hara tersedia cukup sehingga xilem tumbuh besar dan tebal. Sedangkan pada musim kemarau, persediaan air dan zat hara sangat sedikit  sehingga xilem yang terbentuk sedikit dan tipis. Oleh karena itu, jika batang dibelah, kita dapat menghitung umur tanaman dengan menggunakan lingkaran tahun. Caranya yaitu seandainya pohon berumur satu tahun, maka batangnya memiliki satu lapis kayu yang tipis dan satu lapis kayu yang tebal.

Ekspositif Laporan

Peristiwa Crop Circle di Sleman, Yogyakarta

Crop circle yang terdapat di petak persawahan di daerah Sleman, Yogyakarta, menuai banyak kontroversi. Warga setempat berpendapat bahwa crop circle merupakan jejak UFO oleh makhluk luar angkasa. Ada juga yang beropini bahwa crop circle tercipta karena ulah setan dan sejenisnya.
Namun pada kenyataannya, crop circle tersebut murni perbuatan manusia alias rekayasa saja. Para pelaku pembuat jejak Ufo ini tak lain dan tidak bukan adalah perbuatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kebetulan sedang berlibur di daerah tersebut.
Mereka menciptakan ide iseng tersebut dengan menggunakan pembajak sawah yang beroda dan menggunakan kemampuan matematika yang mereka miliki. Walaupun rumit, mereka merancang dengan baik-baik menggunakan desain dan ilmu hitung matematika dengan sangat teliti.
Akhirnya, tidak disangka-sangka sebelumnya, mereka berhasil membuat hasil karya yang bernilai seni tinggi. Selain itu, mereka juga sukses mencari sensasi publik dengan pemberitaan-pemberitaan di TV swasta tentang hasil yang mereka buat. Sungguh, pandai sekali mereka menarik perhatian publik.
Oleh karena itu, pemberitaan tentang pendaratan UFO di daerah Sleman, Yogyakarta hanya ilusi belaka. Karena  secara logika, seharusnya jika benar UFO mendarat disana pastilah akan terbenam dan ladang yang tanahnya sangat gembur itu langsung tenggelam. Namun, keadaan persawahan tersebut baik-baik saja, apalagi semakin indah dengan pola-pola yang teratur dan bernilai seni yang tinggi.

By: Finu Diasfa
Task for 10th Grade